Pendahuluan
Ketertarikan terhadap air dan perannya dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi topik yang menarik untuk penelitian multidisiplin. Tidak hanya sebagai sumber kehidupan, air juga memiliki dimensi spiritual dan religius dalam berbagai budaya dan agama di seluruh dunia.
Dalam konteks Islam, Al-Quran adalah teks suci yang menjadi pedoman utama bagi umat Muslim. Al-Quran tidak hanya memberikan panduan moral dan etika, tetapi juga berbicara tentang aspek-aspek alam semesta, termasuk air.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi pemahaman Al-Quran tentang air dan bagaimana Al-Quran
menggambarkan peran dan kegunaan air dalam konteks kehidupan manusia dan alam
semesta. Pemahaman ini memiliki implikasi dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk agama, ilmu pengetahuan, dan isu-isu lingkungan
Al-Qur’an adalah
sumber hukum bagi seluruh umat Islam di dunia dalam menjalankan ibadah kepada
Allah. Karena dari Al-Qur’anlah kita dapat memahami apa saja yang diperintahkan
oleh Allah dan yang dilarang-Nya.[1] Salah satu fenomena alam yang erat
kaitannya dengan masalah sains dan teknologi serta terus menjadi objek
penelitian hingga saat ini adalah air. Air disepakati sebagai benda yang
memiliki kedudukan dan konstribusi yang sangat penting karena dibutuhkan oleh
semua makhluk hidup. Dengan demikian, air bisa dipandang sebagai kebutuhan
dasar dari semua bentuk kehidupan. Begitu pentingnya air untuk kehidupan,
sehingga dipandangn oleh aliran animisme dan dinamisme bahwa air memiliki
kekuatan magis. Bagi masyarakat pesisir misalnya tradisi larung atau sesaji di
laut adalah bentuk ketundukan, kepatuhan dan rasa takut terhadap air. Bahkan
dalam mitologi Yunani, diklaim ada dewa air, yang mereka jadikan sembahan.
Begitu pula dalam Islam, air dipandang penting bagi kehidupan, hingga Allah
banyak menyebutkanya dalam Al-Quran serta kata lainnya yang berhubungan dengan
air secara berulang-ulang. Kata air (al-ma`) disebut 63 kali, sungai dan
sungai-sungai (nahr dan anhar) disebut 54 kali, dan air minum (syariba) disebut
39 kali. Hal itu karena air begitu penting dan banyak manfaatnya bagi makhluk
hidup di dunia.[2]3
Air adalah
satu-satunya perantara yang mengandung mineral-mineral dan zat-zat makanan yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Salah satu kebutuhan pokok bagi keberlangsungan
hidup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan adalah air. Kalau bukan karena air,
maka tidak ada kehidupan di muka bumi. Ini berarti segala yang hidup
membutuhkan air, pemeliharaan kehidupan segala sesuatu adalah air.[3] Dalam Islam, air sangatlah penting
untuk beribadah, seperti wudhu, mandi junub, bersuci, dan pelepas dahaga
(minum). Akan tetapi air juga bisa mendatangkan bahaya dan bencana besar bagi
ekosistem makhluk hidup di muka bumi ini seperti datangnya banjir, longsor,
kekeringan dan tsunami.[4] Dalam surah Al-Anbiya’ ayat 30
menjelaskan bahwa
manusia dan makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan air.
Tanpa adanya air, kehidupan ini mustahil akan tetap berlangsung[5]
Pengertian Air dalam Al-Qur’an
Kata
"air" jika ditelusuri dalam al-Quran melalui kitab Mu'jam al-Mufahras
li Alfazil Quranil Karim, akan didapati hanya dalam bentuk kata tunggal saja
(mufrad), yakni, yang tercantum pada 41
surah dan diulang 63 kali. Dimaklumi, bahwa secara umum air diartikan sebagai
cairan yang bersifat jemih, tidak memiliki rasa, wama dan bau, serta mengandung
oksigen dan hidrogen. Namun makna kata "ma" (air) dalam al-Quran
menurut Sahabuddin (2017) sebagaimana dikutip Imamudin (2012: 42), tidak
semuanya bermakna seperti itu, tapi setidaknya mengandung tiga makna berikut:
Pertama, Kata "ma berhubungan dengan proses diciptakannya dunia oleh Allah
Swt atau salah satu fase terbentuknya semesta alam. Arti ini antara lain
terdapat dalam al-Qur an surah Hud ayat 7, yang artinya: "Dan Dia-lah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum
itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik
amalnya". Berdasarkan ayat ini, menurut para ahli, bahwa sebelum
terbentuknya alam, ia berbentuk "soft kosmos atau at cair". Akan
tetapi menurut para ilmuwan, bahwa air pada fase ini bukan seperti air yang
kita kenal sekarang, sebab alam belum berbentuk, yang hanya berisi radiasi, dan
materi yang bersuhu sangat tinggi. Kedua, Penjelasan tentang Penciptaan manusia,
seperti dijelaskan alQur'an pada beberapa ayat dan surahnya: QS.al-Furqan/25:
54, QS, as-Sajadah/32: 8, dan QS. al-Mursalat 77: 20. Ayat-ayat tersebut jika
dikaji secara secara menjelaskan bagaiman proses penciptaan manusia oleh Allah
Swt. bahwa manusia diciptakan dari mi, mâ in, mâhin, dan ma in difiq. Sehingga
tampaknya. kata ma pada konteks ini lebih tepat jika diartikan air mani atau
sperma. Ketiga. Air di alam akhirat, baik bagi yang menghuni surga (QS.
Muhammad 47: 15, dan QS.al- Waqi'ah/57: 31), maupun neraka (QS al-Kahfi/18:
29). Disepakati bahwa Surga dan Neraka berada di alam akhirat, yang termasuk
kepada wilayah alam ghaib. Oleh karena itu, air yang ada di surga dan neraka
tidak bisa dipastikan bahwa bentuk dan sifatnya sama dengan air yang ada di dunia
ini, karena situasi dan kondisinya pun berbeda1
Air adalah merupakan kimia kehidupan, kapanpun kita ingin mencari tahu apakah kehidupan yang kita ketahui ada di Mars atau di planet lain. pasti yang pertama kali dicari oleh para ilmuwan adalah keberadaan air. Mengapa demikian karena kehidupan di bumi sangatlah tergantung pada air. Banyak sekali bentuk kehidupan (baik tanaman dan hewan) bersa di air. Semua kehidupan di bumi diyakini muncul dari air. Sebagian tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air. Sekitar 70 atau 90 % bahan. organiknya terdiri dari air. Reaksi kimia yang mendukung kehidupan disemua. tumbuhan dan hewn berlangsung di dalam sebuah medium air. Air tidak hanya menyediakan media yang menjadi tempat dimungkinkannya reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air itu sendiri sering menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu. Singkat kata Alkimia ditemukan di dalam kimia air. Didarat ancaman kehidupan yang terbesar adalah dessication (kekeringan yang ekstrim). Air hilang dalam berbagai cara di antaranya: evaporasi dari oermukaan pernafasan, eveporasi dari kulit, elemenasi tinja, dan pengeluaran urin. Dikarenakan polaritas molekul air dan kecenderungannya membentuk ikatan hidrogen dengan mulekul-mulekul lainya, air dijuluki pelarut universal. Sebuah mulekul air yang diekspresikan dalam simbol kimiawi H2O, terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Dari penjelasan di atas air adalah. incrupakan unsur terpenting dalam kehidupan baik manusia, tumbuhan, dan binatang Air dalah merupakan salah satu unsur yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan ini.1
Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Air
Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an
mengenai macam-macam airyaitu ada 23 macam air di dalam Al-Qur'an yang mana
setiap macamnya memiliki karakter khusus
yang membedakan macam air yang lainnya. Berikut aan disebutkan ayat Al-Qur’an
yang berisi tentang air:
1. Air Surut (ماء المغيض)
yakni air yang meresap ke tanah dan bisa hilang kedalamnya. Sehingga air
meresap lantas menghilang.
وَغِيضَ ٱلْمَاءُٓ
وَقضُِىَ ٱلْْمَْر
Yang artinya dan airpun disurutkan,
perintahpun diselesaikan (QS. Hud (11): 44
2. Air nanah (ماءالصديد)
yakni air yang menjadi minuman ahli neraka jahanam. Na'udzubillahi min
dzalik
مِنْ وَّرَاۤ ِٕىهٖ
جَهَنَّمُ وَيسُْقٰى مِنْ مَّاۤءٍ صَدِيْ دٍ
di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman
dengan air nanah (QS. Ibrahim (14):16
3. Air besi (ماء المهلء)
وَإِن يسَْتغَِيثوُا۟
يغَُاثوُا۟ بِمَاءٍٓ كَٱلْمُهْلِ يشَْوِى ٱلْوُجُوهَ
Dan jika mereka meminta minum, niscaya
mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka (QS. Al-Kahfi (18):29 4. Air bumi (ماءالْرض)
وَأنَزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَاءِٓ مَا ءًٓۢ
بِقَدرٍَ فَأسَْكَنَّٰهُ فِى ٱلْْرَْ
ضِ
Dan Kami turunkan air dari langit
menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi (QS.
Al-Mu-minun (23):18 5. Air bersih (ماءالطهور)
وَانَْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤ ء طَهُوْ را
dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih (QS. Al-Furqon (25): 48 6. Air
minum(ماءالشرب)
هوَُ ٱلَّذِىٓ أنَزَلَ
مِنَ ٱلسَّمَاءِٓ مَا ءٓ ۖ لكَُّم مِنْهُ
شَرَا ب
yakni air yang diturunkan Allah SWT dari langit untuk dan
bisa menjadi minuman. Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk
kamu, sebahagiannya menjadi minuman (QS. An-Nahl (16):10
7. Air asin (ماء اْلجاج)
عَذ بْ فرَُا ت سَائِٓ غ
شَرَاب ۥهُُ وَهَٰذاَ مِلْ ح أجَُاج
yang ini tawar, segar, sedap diminum dan
yang lain asin lagi pahit. (QS. Fatir (35): 12
لوَْ نشََاءُ جَعَلْنَاهُ
أجَُا جا فَلوَْلََ تشَْكُرُونَ
Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami
jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur (QS. Al-Waqi'ah (56): 70
8. Air
Hina (ماءالمهين)
الََمْ نَخْلقُْكُّمْ مِنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍ
Bukankah Kami menciptakan kamu
dari air yang hina (QS. Al-Mursalat (77): 20 9. Air tida berubah Rasa (ماءغيرالآسن)
فِيۡهَاۤ انَۡهٰ ر مِنۡ مَّاءٍٓ غَيۡرِ اٰسِنٍ
Di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah
rasa dan baunya (QS. Muhammad (47):15
10. Air mendidih (ماء الحميم)
وَسُقوُۡا مَا ءٓ حَمِيۡ
ما فقَطََّعَ امَۡعَاءَٓهُمۡ
dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong ususnya (QS. Muhammad (47): 15
11. Air berkah (ماء المبارك)
وَنَزَّلْنَا مِنَ
السَّمَاءِ مَا ء مُبَارَ كا فَأنَْبَتنَْا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيد
Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu
Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam
(QS. Qaf (50): 9 12. Air
memancar ( ماء المنهمر)
وَلَقَدْ ترََّكْنٰهَآ اٰيَة فهََلْ مِنْ مُّدكَِّرٍ
Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan)
air yang tercurah (QS. AlQamar (54): 15
13. Air tercurah (ماء المسكوب)
وَّظِ لٍ مَّمۡدوُۡ دٍ وَّ
مَاءٍٓ مَّسۡكُوۡ بٍ
dan naungan yang terbentang luas. dan
air yang tercurah (QS. Al-Waqi'ah (56): 3031
14. Air Surut (ماء الغور)
وۡ يصُۡبِحَ مَاؤُٓهَا
غَوۡ را فَلَنۡ تسَۡتطَِيۡعَ لَهٗ طَل بَ ا
atau airnya menjadi surut ke dalam
tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi (QS. Al-Kahfi (18):
41 15.
Air mengalir (ماء المعين)
فمََنۡ يَّاۡتيِۡكُمۡ بمَِ اءٍٓ مَّعِيۡ
maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?"(QS.
Al-Mulk (67):30 16. Air segar (ماء الغدق)
وَّانَْ لوَِّ
اسْتقََامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لََسَْقيَْنٰهُمْ مَّاۤ ء غَدقَ ا
jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama
Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar
(rezeki yang banyak) (QS. Jin (72): 16
17. Air tawar (ماء الفرات)
اسَۡقيَۡنٰكُمۡ مَّا ءٓ فرَُات ا dan Kami beri minum
kamu dengan air tawar (QS. Al-Mursalat (77): 26 18. Air Banyak tercurah (ماء
الثجاج)
وَّانَۡزَلۡنَا مِنَ
الۡمُعۡصِرٰتِ مَا ءٓ ثجََّا جا
dan Kami turunkan dari awan air
yang banyak tercurah (QS. An-Naba (78) : 14 19. Air Memancar (ماء الدافق)
خُلِقَ مِنۡ مَّاءٍٓ داَف
قٍِ
Dia diciptakan dari air yang
dipancarkan (QS. At-Thoriq (86) :6 20. Air
Mad-yan (ماء مدين)
وَلمََّا وَرَدَ مَاۤءَ
مَديَْنَ
Dan tatkala ia sampai di sumber
air negeri Mad-yan (QS. Al-Qashas (28): 23 21. Air Fatamorgana (ماءالسراب)
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓ ا
اعَْمَالهُُمْ كَسَرَابًٍۢ بقِِيْعَةٍ يَّحْسَبهُُ الظَّمْاٰنُ مَاۤ ء
Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga
(QS. An-Nuur (24): 39 22. Air danau dan sumber mata air (ماء
الْنهر والينابيع)
الََمْ ترََ انََّ هاللَّٰ
انَْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤ ء فسََلكََهٗ ينََابيِْعَ فِى الََْرْضِ
Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa
sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi
sumber-sumber air di bumi (QS. Az-Zumar (39): 21 23. Air salsabil ( ماء
السلسبيل)
عَيْن ا فيِْهَا تسَُ همى
سَلْسَبيِْ ل
(Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang
dinamakan salsabil (QS. Al-Insan (76): 18
Itulah 23 macam-macam air yang disebutkan dalam kitab suci
Al-Qur'an. Semoga Allah memberikan kucuran air salsabil.[6]
Manfaat Air Dalam Perspektif Al-Qur’an
Secara umum air merupakan unsur yang
sangat penting dalam kehidupan, tanpa air tidak akan bisa bertahan hidup. Hal
ini dijelaskan Allah secara tersurat pada ayat Al-Qur’an surah al-Anbiya’ ayat
30 sebagai berikut:
اوََلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا انََّ السَّمٰوٰتِ وَالََْرْضَ
كَانتَاَ رَتْق ا ففََتقَْنٰهُمَ ا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلشََّيْ ءٍ
حَ يٍ افَلََ يؤُْمِنوُْنَ
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui
bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka
mengapa mereka tidak beriman?”
Maksud ayat di atas yaitu, “kami
jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air”, menyatakan bahwa Allah
telah menjadikan air menjadi keutuhan yang penting bagi semua makluk hidup dan
menjadikan air sebagai sumber segala keidupan. Oleh sebab itu, manusia, hewan,
dan tumbuhan tidak dapat mempertahankan hidupnya tanpa air.
Secara khusus dapat dijelaskan sebagai
berikut:
➢ Pertama, Allah menyatakan bahwa salah satu manfaat dan kegunaan
air adalah sarana untuk bersuci atau membersihkan diri lahir dan batin.[7] Hal
ini diantaranya yaitu firman Allah dalam surat al-Anfaal ayat 11:
وَينَُ زِلُ
عَليَْكُمْ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤ ء لِ
يطَُ هِرَكُمْ بِهٖ
Artinya: “Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit
kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu.”
Bagi seorang muslim, air bersih atau
air yang suci dan mensucikan itu bukan hanya untuk mandi, dan mencuci, tetapi
juga untuk berwudhu dan mandi junub. Sementara itu, air bagi manusia umumnya
hanya dimanfaatkan untuk kesucian lahir, seperti mencuci benda-benda dan
berbagai peralatan serta untuk mandi dan memandikan hewan dan ternak. Bagi
manusia air juga bermanfaat untuk menjaga kebersihan tubuh, seperti mencuci
tangan, kaki, atau mandi, sedangkan bagi kaum beriman, air itu bermanfaat bagi
kesucian batin seperti untuk berwudhu dan mandi besar atau mandi junub.
➢ Kedua, Allah menurunkan air untuk memenuhi kebutuhan pokok
manusia akan air minum. Allah menyatakan dalam surat al-Waqi’ah ayat 68-70 dan
al-Mulk ayat 30 yaitu sebagai berikut:
افََرَءَيْتمُُ الْمَاۤءَ
الَّذِيْ تشَْرَبوُْ نَ ءَانَْتمُْ
انَْزَلْتمُُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ امَْ نَحْنُ الْمُنْزِلوُْنَ لوَْ نشََاۤءُ جَعَلْنٰهُ اجَُا جا فَلوَْلََ تشَْكُرُوْ نَ
Artinya: “Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu
minum? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak
bersyukur?”
قلُْ أرََءَيْتمُْ
إِنْ أصَْبَحَ مَاؤُٓكُمْ غَوْ را فمََن
يَأتْيِكُم بمَِاءٍٓ مَّعِي نٍ
Artinya: Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika
sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang
mengalir bagimu?"
Kebutuhan air bersih untuk minum
merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia, ternak hewan dan
tumuh-tumbuhan. Terdapat beberapa tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan
air, karena siklus air yang tidak seimbang. Di musim kemarau terjadi kekeringan
yang dahsyat sehingga tanah-tanah menjadi tandus. Sementara itu, di musim hujan
air berlebihan dan terbuang dengan percuma. Bahkan membawa malapetaka bagi
kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan dengan banjir dahsyat yang menghancurkan
kehidupan. Air juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, karena air adalah
komponen yang sangat dibutuhkan tubuh selain menghilangkan rasa haus namun air
membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh seperti berikut:
a) Kulit sehat. Minum cukup air dapat menjaga kelembapan kulit
akibat pengaruh udara panas dari luar tubuh. Air sangat penting untuk menjaga
elastisitas dan kelembutan kulit serta mencegah kekeringan.
b) Melindungi dan meluasi gerakan sendi dan otot, sebagian besar
cairan yang melindungi sendi dan otot adalah termasuk air. Mengonsumsi air
sebelum dan setelah melakukan aktivitas fisik, berarti meminimalkan resiko
kejang otot dan kelelahan.
c) Menjaga kestabilan suhu tubuh, keringat adalah mekanisme alamiah
untuk mengendalikan suhu tubuh. Agar dapat berkeringat, tubuh membutuhkan cukup
banyak air.
Secara ilmiah, air merupakan nutrien yang paling penting
dalam kehidupan, selain itu juga fungsi air dalam tubuh manusia antara lain
adalah sebagai pelarut zat-zat gizi dalam proses pencernaan dan penyerapan oleh
dinding usus.
➢ Ketiga,
air bermanfaat bagi pertanian. Air selalu menjadi faktor yang menentukan
tingkat keberhasilan pertanian. Oleh sebab itu, orang berusaha keras
menjinakkan sumber air untuk keperluan pertanian. Dalam Al-Qur’an surat an-Nahl
ayat 15 salah satu ayat yang memberikan dorongan kepada kaum muslim untuk
mengembangkan teknologi memberdayaan air sebagai berikut:
وَالَْقٰى فِى الََْرْضِ
رَوَاسِيَ انَْ تمَِيْدَ بكُِمْ وَانَْهٰ را وَّسُب لُ لَّعَلكَُّمْ تهَْتدَوُْنَ
Artinya: Dan Dia menancapkan gunung di bumi agar bumi itu
tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan
agar kamu mendapat petunjuk,
Ayat ini telah menginspirasi banyak orang untuk menciptakan
sistem irigasi yang menopang tingkat keberhasilan pertanian dan mengembangkan
daya air bagi kemaslahatan hidup orang banyak.[8]
Daftar Pustaka
Sasa Sunarsa. Isyarat
Sains Tentang Air Dalam Al-Qur’an. NARATAS. Vol. 2, No. 1. 2018. STAI
Al-Musaddadiyah Garut.
Sawaluddin Sainab. Air
dalam Prespektif Al-Qur’an dan Sains (Riau: STAI Rokan Bagan Batu Rokan Hilir,
2018).
Hasyim Hadade. Air
Perspektif Al-Qur'an Dan Sains. Tafsere Vol. 4, No. 2, 2016. Fakultas
Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar.
Ahmad Fuad Pasha, Dimensi Sains Al-Qur’an
(Mesir: Tiga Serangkai, 2004).
Suwandi. Lingkungan Biotik dan Abiotik
(Bandung: Univ. Pendidikan Indonesia, 2017).
Waesul Kurni. Air Dalam Al-Qur'an Dan Fungsinya Dalam Kehidupan. Ashriyyah,
Volume 2.
Nomor 1. 2016.
Ahmad Fauzi, Panduan Praktik Ibadah (Yogyakarta: Lingkar Media, 2014),
Nila Nudiya Amburika.
Konsep Pemanfaatan Air Dalam Al-Qur'an
(Studi Atas Pemikiran Tafsir Ibnu Katsir). Skripsi. Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo. 2021
[1]
Sawaluddin Sainab. Air dalam Prespektif Al-Qur’an dan Sains (Riau: STAI Rokan
Bagan Batu Rokan Hilir, 2018).
[2] Sasa Sunarsa. Isyarat
Sains Tentang Air Dalam Al-Qur’an. NARATAS. Vol. 2, No. 1. 2018. STAI Al-Musaddadiyah
Garut.
[3] Hasyim Hadade. Air
Perspektif Al-Qur'an Dan Sains. Tafsere Vol. 4, No. 2, 2016. Fakultas
Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar.
[4]
Ahmad Fuad Pasha, Dimensi Sains Al-Qur’an (Mesir: Tiga Serangkai, 2004).
[5]
Suwandi. Lingkungan Biotik dan Abiotik (Bandung: Univ. Pendidikan Indonesia,
2017).
[6] Waesul
Kurni. Air Dalam Al-Qur'an Dan Fungsinya
Dalam Kehidupan. Ashriyyah, Volume 2. Nomor 1. 2016.
[7]
Ahmad
Fauzi, Panduan Praktik Ibadah
(Yogyakarta: Lingkar Media, 2014), 5
[8]
Nila
Nudiya Amburika. Konsep Pemanfaatan Air
Dalam Al-Qur'an (Studi Atas Pemikiran Tafsir Ibnu Katsir).
Skripsi.
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. 2021
0 Komentar